Orang ini Meraih Habibie Award Padahal Tidak Memiliki Gelar Akademik

Orang ini Meraih Habibie Award Padahal Tidak Memiliki Gelar Akademik - Ali Haliman hari ini menerima penghargaan Bacharuddin Jusuf Habibie Award di bidang teknologi pangan, yaitu teknologi yang mengubah bahan-bahan alam menjadi produk yang mempunyai nilai tambah. 

Sebuah pengakuan atas kerja kerasnya mengkreasikan teknologi dari bahan baku mentah kemudian mengolahnya menjadi produk ekstrak.

Pria kelahiran Pontianak, 11 Februari 1965 ini memulai bisnis pertamanya di New Jersey, Amerika Serikat 25 tahun lalu. Keputusannya menjadi wirausahawan pada usia 22 tahun telah menjelma menjadi bisnis yang sangat prospektif saat ini.

Namun, bukan mudah untuk memulainya. Ali kala itu dihadapkan pada pilihan sulit: wirausaha atau menempuh pendidikan. Akhirnya, ia memutuskan untuk mengorbankan pendidikannya di Fakultas Fisika di California State University, Long Beach, AS di tahun 1987.

Ali Haliman mengawali bisnisnya sebagai pengimpor produk vanilla dari Indonesia untuk market di Amerika Utara. Kepiawaian dan naluri bisnisnya yang tajam serta didukung oleh teknologi mengubah bahan-bahan alam menjadi produk yang mempunyai nilai tambah.

Ia pun akhirnya berjaya, meski tak punya embel-embel gelar akademik. "Saya sebenarnya agak malu ketika dikabari menerima award ini. Saya ini entreprenuer, dan memulai bisnis ini untuk mencari uang. Baru kemudian saya mencari teknologi yang tepat untuk digunakan di bisnis ini," kata Ali Haliman.

Dua jenis teknologi yang digelutinya adalah teknologi liquid dan teknologi powder. Aktivitas rekayasa teknologi ini memproses dengan mengutak-atik parameter teknik yang dilakukan terus-menerus, sehingga menghasilkan produk-produk ekstrak dengan karakter baru untuk memenuhi tuntutan industri.

Inovasi yang dilakukannya ini mencipatakan nilai tambah baru, baik melalui modifikasi produk lama maupun eksplorasi sumber daya hayati baru. Langkah ini menjadikan beberapa produknya menjadi produk pioner.

Produk ekstrak yang dihasilkan berupa bahan alami atau natural ingredients, seperti ekstrak teh, kopi, pemanis alami, tepung telur, speciality and functional ingredients, essential oil, floral water, vanilla dan ekstrak kakao.

"Teknologi ekstrak bahan makanan ini didapat dari teman-teman dan konsumen. Sebenarnya teknologi sangat banyak, tinggal bagaimana kita mencarinya. Selama belasan tahun saya mengambil teknologi-teknologi dari Eropa dan Amerika. Dan sekarang malah teknologi ekstrak makanan ini dipakai negara lain," tutup Ali Haliman.