Upaya memisah jalur jadi lebih luas pada arah Sungguminasa –Makassar dan lebih kecil pada sebaliknya belum sepenuhnya mengurai. Masih banyak pengendara yang mengambil jalur lawan bahkan menabrak marka yang dipasang polisi. Di poros Pallangga, utamanya di depan Stadion Kalegowa, macet nyaris terjadi saban hari. Apa penyebabnya? Ruas jalan tak lagi sebanding dengan jumlah kendaraan. Motor dan mobil kian meraja hingga pesepeda dari arah selatan makin berkurang. Dulu, kita masih lihat iring-iringan pengendara sepeda dalam jumlah besar. Mereka sepertinya beralih ke motor walau beberapa masih terlihat.
Pemerintah harusnya mencari alternatif untuk mencari akar tunggang macet itu. Di perempatan Mallengkeri – Syekh Yusuf murni dibutuhkan kesabaran pengendara. Masih banyak pengendara yang tak taat lampu lalulintas. Tidak sedikit kejadiaan tabrakan karena ada yang menerabas lampu larangan. Meningkatkan kesadaran warga dengan memberi contoh baik. Polisi harus kerja keras, mutlak beri contoh dan sanksi bagi yang melanggar. Di Pallangga, pengembalian fungsi Stadion Kalegowa dan menata pedagang kaki lima di pelataran parkir hingga ke ruas jalan dianggap mendesak.
Pada beberapa titik macet, semua bermula dari ruas yang menyempit seperti di sekitar jembatan kembar Sungguminasa (beberapa pete-pete masih mangkal di mulut jembatan), pasar ikan tak resmi ratusan meter di Tete Batu yang dibarengi pedagang kaki lima, ekses pasar subuh disekitar pertigaan arah Barombong. Dibutuhkan ruang baru untuk menempatkan pedagang, penjual, pembeli sebagaimana mestinya, bukan di ruas jalan yang sangat rentan kecelakaan. (*)
sumber : http://makassar.tribunnews.com/2012/07/29/mengurai-macet-di-jalur-selatan-sungguminasa
Tidak ada komentar untuk "Mengurai Macet di Jalur Selatan Sungguminasa"