Tunggu dulu, menurut sebuah studi, dari sekian banyak orang yang merasa dirinya multitasking, ternyata hanya 2% saja lho yang dapat melakukan banyak pekerjaan di waktu bersamaan secara baik. Sementara sisanya, 98%, memang dapat melakukan banyak pekerjaan sekaligus, tapi dengan cara mengurangi frekuensi pekerjaan itu.
Menurut survei yang dikompilasi oleh OnlineCollege.org, dikatakan bahwa orang sering salah mengartikan multitasking dengan bekerja serabutan. Sebagai contoh, karyawan yang bekerja menggunakan komputer, rata-rata akan mengalami gangguan atas pekerjaannya setiap 10,5 menit. Pelajar yang membawa laptop ke dalam kelas pun tidak belajar lebih baik, sebab 62% laman internet yang dibuka tidak berhubungan dengan pelajaran.
Produktivitas kita juga berkurang hingga 40% saat melakukan pekerjaan lebih dari satu di waktu bersamaan, demikian menurut Harvard Business Review. Dan tidak semua multitasking itu positif. Bayangkan saja betapa berbahayanya melakukan beberapa hal saat mengendara mobil atau motor.
Makin banyak gadget canggih cenderung membuat orang berpikir dirinya multitasking, padahal belum tentu. Sebanyak 89% orang tetap sibuk dengan ponselnya walau sedang melakukan pekerjaan. Orang Amerika juga senang menonton TV sambil melakukan kesibukan lain, yakni 42% sambil browsing internet, dan 29% sambil menelepon. Saat berkencan pun 67% tetap membalas email dan memperhatikan smartphone-nya. Tak peduli sedang menonton film di bioskos, sebanyak 45% masih saja asyik dengan ponselnya. Bahkan ketika beribadah di gereja, sebesar 33% tetap memantau ponsel.
Jika berpikir multitasking dapat menghemat waktu, tidak juga. Ada 2,1 jam waktu terbuang percuma akibat kita tidak bekerja secara fokus. Itu artinya 546 jam per tahun. Masih menganggap diri Anda multitasking?
Tidak ada komentar untuk "Dapatkah Anda Mengerjakan beberapa Pekerjaan Sekaligus?"